Rabu, 28 November 2012

Permata Kelamku

simak ceritaku ini:
aku ceritakan seorang gadis yang sendiri sebatangkara.

dia hanya bisa termenung dalam kesendiriannya, dengan gelapnya malam ia berteman dengan bintang. dengan dinginnya udara ia berteman dengan dedaunan,
tak seorangpun melihatnya, dia hanya dianggap tidak ada. dia dianggap hanya sebuah sampah yang harus dibuang. di kerumunan banyak orang, dia mencoba untuk berbaur. tapi apa? mereka tak pernah menganggapnya ada. adapun yang menganggaponya ada.
bagi mereka dia hanyalah sampah.

teman yang dulu selalu ia bangga - banggakan, justru malah mengusirnnya, menghinanya, menjelek - jelekkannya dimuka umum.
tak luput juga dengan jantung hati ini yang menghinaku dan mengejekku dengan kata - kata kasarnya.
"itukah namanya teman?" pikirnya dalam hati " aku selalu ada disaat mereka membutuhkanku, aku ada disaat kalian meminta pertolonganku. tapi kini....kemana kalian saat aku membutuhkan kalian? kemana kalian saat aku ingin kalian menemaniku? kini aku hanyalah sampah bagi kalian. sampah yang patuut untuk dibuang. sama sekali kalian tak pernah mengerti akan perasaan dan hati ini.
kalian hanya memikirkan kesenangan kalian sendiri kalian hanya melihatku saat kalian membutuhkanku. kalian tak pernah menganggapku ada. kalian benar - benar bukan seorang teman yang baik untukku. kalian hanya seorang yang memanfaatkan kelemahanku. kalian tak pernah menganggapku ada. kalian hanya memanfaatkanku saja. orang yang selama ini aku anggap musuh ternyata dia lebih peduli dari kalian.
ternyata dia lebih mengerti dari kalian." " aku benar - benar dikejar - kejar oleh rasa bersalah yang mendalam olehnya. aku malu sekali terhadapnya, orang yang selama ini aku anggap kejam, ternyata adalah teman bagiku. sedangkan kalian yang aku bangga - banggakan, ternyata adalah seorag musuh bagiku."
tak kuasa ia meneteskan airmata. menangis di depan gundukan tanah ibunya.....
 :'(


to be continue

My Novel "Permata Kelamku"

Teman Atau Bukan

Kemana kau saat aku sedang membutuh kan mu?
Membutuhkan seorang teman
Yang seharusnya ada disampingku
Tapi kau sa,ma sekali tak mencerminkan itu

Kau buat kehidupanku
Hancur sehancur hancurnya aku
Kau buat semua itu
Seakan tak dapat lagi untuk kembali

oh...
kau benar - benar bukanlah seorang
Yang kau anggap dirimu seorang teman bagiku
Kau itu tak lebih dari musuh dalam selimut bagiku...
kau hanya menyebut Teman saat kau sedang membutuhkanku
entah sebutan apa yang pantas untuk mu..